Minggu, 02 Desember 2012

Kisah Seekor Ngengat

Ini tentang kisah seekor ngengat. Mungkin bagi banyak orang ngengat sangat menjengkelkan. Dia hanyalah serangga yang merusak buah. Maka dia seringkali dibully, diusir dari habitatnya. Sebenarnya bukablah sebuah kesalah dari dia jika dia diciptakan sebagai seekor ngengat. Dia hanya menjalani takdirnya saja. Dia berusaha sebaik mungkin menjadi seekor ngengat meski diabaikan oleh seisi lingkungan habitat dia tumbuh. Terkadang dia begitu perduli pada tanaman yang hendak mati, dia dengan kemampuan kecilnya memberi perhatian, mencari jalan keluar agar tanaman tak mati, pontang-panting menjagainya agar tak mati begitu saja. Terkadang ada tanaman yang terlalu liar bertumbuh, takut akan terluka, ngengat akan menghalau tangkai-tangkai yang tidak beraturan.Terkadang tanaman-tanaman itu tumbuh semaunya, tak pernah merasa bahwa ngengat kecil itu juga butuh tempat berteduh. Suatu ketika, saat ngengat kecil sedang terluka, dia hampir menjadi gila karena semua hal tidak berjalan mulus. Dia menghadapi kenyataan bahwa dia pun sudah jauh ditunggalkan. Dia hanya seekor ngengat, tempat dia bernaung, tumbuhan yang dia kira berwarna hijau, ternyata hanya perduli pada kelopak-kelopak daunnya sendiru saja. Dia mengabaikan rasa sakit dan sepinya sang ngengat dan menendangnya keluar. Yagh. Ngengat kini tidak ada lagi tempat rindang untuk berinstirahat. Dia sudah ditolak, karena dia bukan siapa-siapa. Ngengat hanyalah ngengat. Pijakannya salah, dan dia sendiri yang terluka. Dia terhenyak, sepertu sebuah tamparan yang menghantam pipinya. Tapi dia tidak bisa menangisinya, dia sedikit marah karena diabaikan, tapi dia benar-benar menjadi sendirian. Dalam perjalanan, dia berhenti sejenak, dia melihat langit yang perlahan mukai gelap diselimuti awan kumulus yang tebal bergulung-gulung. Kemudian angin dingin berhembus menembus kulitnya, mengenai matanya. Pedih terasa . Tak terasa airmatanya mengalir bukan karena merasa sedih, tapi karena angin bertiup sangat dingin mengenai hatinya yang makin membeku. Btr.2.12.2012